KUALA LUMPUR, MALAYSIA - 4 Desember 2025 - Pada tanggal 2 Desember 2025, Asia School of Business (ASB) menegaskan kembali posisinya sebagai institusi terdepan untuk kepemimpinan berbasis AI di Asia dengan menyelenggarakan "AI-Powered Leadership Conference", yang mempertemukan pelopor AI global, para CEO, inovator regional, dan pembuat kebijakan untuk membahas masa depan kepemimpinan di era yang digerakkan oleh AI. Ajang ini didukung oleh Mitra Strategis konferensi, TRX City Sdn Bhd, organisasi yang mendorong pengembangan Tun Razak Exchange (TRX), Pusat Keuangan Internasional di Malaysia.
Dalam sambutan pembukaan, YB Gobind Singh Deo, Menteri Digital Malaysia, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pemimpin yang memahami pentingnya Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai pendorong fase pertumbuhan ekonomi berikutnya bagi Malaysia dan kawasan tersebut.
"Kepemimpinan dalam era kecerdasan baru menuntut kepercayaan dan keterbukaan untuk mendorong pertumbuhan serta nilai pengembalian investasi. Lebih dari sekadar mengelola tim, para pemimpin harus memahami implikasi etis AI terhadap pekerjaan dan kesetaraan, dengan mengantisipasi risiko seperti bias algoritma dan keamanan siber. Para pemimpin korporasi perlu menerapkan prinsip AI yang berpusat pada manusia, memastikan teknologi melayani manusia terlebih dahulu dengan memperkuat pertimbangan manusia dan meningkatkan sentuhan manusiawi, bukan menggantikannya atau menguranginya," ujarnya, sambil menambahkan bahwa para pemimpin harus berinvestasi pada manusia dengan kesungguhan yang sama seperti investasi mereka pada teknologi.
Professor De Kai menyampaikan, "Kecerdasan Buatan bukanlah dewa atau budak. AI adalah 'anak-anak' yang mencari perhatian dan menginginkan pengakuan dari Anda. Kita tidak sedang membimbing mereka, tetapi mereka sudah memengaruhi kita secara tidak sadar, dan pengaruh itu akan terus bertambah jika kita terus menganggap mereka sebagai alat mekanis."
Sesi tersebut membuka rangkaian diskusi dan sesi interaktif bertema Kepemimpinan dan Keamanan Siber, yang membahas bagaimana AI membentuk kembali industri, struktur tenaga kerja, dan strategi organisasi. Pembicara utama lain yang turut hadir termasuk Brian Wong, mantan eksekutif Alibaba, wirausahawan, investor, dan penulis yang dikenal atas karyanya dalam strategi globalisasi dan desain organisasi berbasis AI; serta Profesor Hiroshi Ishiguro, tokoh ternama dunia dalam penelitian robotika interaktif, ilmu avatar, serta interaksi manusia dan AI.
Konferensi ini juga menampilkan para ahli dari fakultas ASB seperti Profesor Ong Shien Jin dan Profesor David Asirvatham, yang memberikan pandangan mendalam mengenai pengambilan keputusan berbasis AI, dinamika kepemimpinan, dan transformasi organisasi. Para peserta mengeksplorasi model AI generasi berikutnya, kepemimpinan, keamanan siber, penerapan yang bertanggung jawab, kepemimpinan yang berpusat pada manusia, dan daya saing jangka panjang.
"Seiring dengan kehadiran sistem cerdas yang menjadi unsur utama dalam strategi nasional, daya saing korporasi, dan kolaborasi lintas negara, para pemimpin masa kini harus memadukan literasi teknis dengan pertimbangan yang kuat dan kejelasan etis. Inilah alasan ASB menyelenggarakan konferensi ini dengan bangga: untuk memastikan para pengambil keputusan di kawasan kita siap menghadapi dampak luas AI terhadap perekonomian dan masyarakat. ASB telah berinvestasi secara mendalam dalam kapabilitas ini melalui program Micro-Credential in AI for Business Leaders, program pendidikan eksekutif Certified AI Leader dan Certified AI Practitioner, serta rangkaian penawaran pembelajaran terintegrasi dengan AI yang terus berkembang. Tujuan kami sederhana, membantu organisasi memimpin transformasi berbasis AI dengan kepercayaan diri, akuntabilitas, dan daya saing jangka panjang," ujar Joe Cherian, CEO, Presiden, Dekan, dan Distinguished Professor di Asia School of Business.
Konferensi ini juga menghadirkan berbagai peserta pameran, termasuk ThakralOne, iFLYTEK, Biline, Beyond Insights, Symprio, Galactic Network, dan Vetece Holdings. PIKOM (PERSATUAN INDUSTRI KOMPUTER DAN MULTIMEDIA MALAYSIA) sebagai Asosiasi Teknologi Nasional Malaysia, turut berpartisipasi sebagai mitra pendukung sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat perekonomian digital dan lanskap inovasi Malaysia.
Penerbit hanya bertanggung jawab atas konten dalam pengumuman ini.***(Media OutReach Newswire)

0 Komentar