Bejuang Padamkan Karhutla, Manggala Agni Perkuat Barisan

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus dilakukan di sejumlah wilayah di Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Berdasarkan laporan terbaru dari Seksi Wilayah II, tercatat masih ada 11 titik api aktif di Riau dan 2 titik di Sumatera Barat yang belum berhasil dipadamkan.

Di Riau, salah satu kebakaran parah terjadi di Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis. Pemadaman telah berlangsung selama enam hari, namun api belum juga berhasil dikendalikan. Sebanyak 14 personel dikerahkan ke lokasi tersebut untuk menangani kebakaran yang kian meluas.

"Di Desa Rimbo Panjang dan Desa Baru, Kabupaten Kampar, kebakaran baru terjadi dan saat ini dalam penanganan hari pertama. Kami telah mengerahkan enam personel ke sana," ujar Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Sumatera, Ferdian Krisnanto, Senin (21/7/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa kebakaran di Desa Rokan Koto Ruang, Kabupaten Rokan Hulu, sudah memasuki hari kedua. Sebanyak enam personel turut dikerahkan di lokasi itu.

Selain itu, titik api juga ditemukan di Kampung Jambai Makmur, Kabupaten Siak, Teluk Bono dan Kepenghuluan Balam Sempurna, Kabupaten Rokan Hilir; serta di Kelurahan Bagan Keladi, Kota Dumai, yang saat ini sudah memasuki hari ketiga pemadaman.

Dukungan perbantuan turut diberikan oleh Manggala Agni dari Daops VI/Siak, VII/Rengat, dan VIII/Batam. Personel tambahan dikerahkan ke wilayah terdampak, terutama ke Kabupaten Rokan Hilir yang menjadi salah satu titik terparah dalam sebaran karhutla.

Ferdian Krisnanto, tak menampik beratnya medan perjuangan. Lebih dari 100 personel Manggala Agni kini tersebar di enam kabupaten yang menjadi fokus utama pemadaman, yakni Kampar, Rokan Hulu, Siak, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Dumai.

"Seluruh lokasi yang saat ini ditangani masih dalam status belum padam. Beberapa titik sudah hari ke-6, menunjukkan kondisi di lapangan cukup berat," ungkap Ferdian.

Dia menggambarkan betapa gigihnya perlawanan terhadap api. Kondisi yang memburuk, terutama di Kabupaten Rokan Hilir, memaksa Manggala Agni untuk menarik bala bantuan dari luar Riau.

"Untuk Rokan Hilir, kita sudah mengerahkan tambahan personel dari Daops Manggala Agni Jambi dan Sumatera Selatan," jelas Ferdian.

Penambahan kekuatan ini menjadi bukti nyata bahwa Karhutla di Riau bukan lagi masalah lokal, melainkan memerlukan sinergi regional. "Upaya pemadaman di lapangan menemui banyak rintangan. Semua pihak bekerja maksimal di lapangan, namun tantangan seperti akses sulit dan cuaca panas ekstrem memperlambat upaya pemadaman," tambah Ferdian.

Medannya yang sulit dijangkau dan kondisi vegetasi yang sangat kering menjadi musuh tak terlihat yang memperparah situasi. Meski demikian, Tim Manggala Agni pantang menyerah melawan api yang membara.

Sementara itu, di Sumatera Barat, titik api ditemukan di dua lokasi berbeda, di  Nagari Paninggahan, Kabupaten Solok, dan Nagari Tarantang, Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Keduanya merupakan titik kebakaran baru dan saat ini sedang dalam penanganan oleh tim dari Manggala Agni Daops Sumatera XI/Tebo dan Daops Sumatera IX/KJB,” jelas Ferdian.

Ia menambahkan, kondisi cuaca panas disertai angin kencang turut mempercepat penyebaran api di berbagai lokasi. Tim gabungan dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri, serta masyarakat sekitar terus bekerja keras di lapangan untuk mencegah meluasnya kebakaran.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini. Tindakan ini sangat berisiko dan berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi lingkungan dan masyarakat,” tegasnya.***(MCR)

Posting Komentar

0 Komentar