Prevalensi Stunting di Riau Tahun 2025 Optimis di Bawah 10 Persen

Pj Gubernur Riau SF Hariyanto menjelaskan bahwa prevalensi stunting Provinsi Riau 2023 telah mencapai target World Health Organization (WHO) yaitu 20 persen. Bahkan sudah di atas target RPJMN dan RPJMD 2024 yaitu 14 Persen. 



"Jika dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Indonesia, Riau menempati urutan ketiga Prevalensi Stunting terendah 2023 yaitu 13,6 persen, setelah Bali 7,2 persen, dan Jambi 13,5 persen," kata Pj Gubernur Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (29/4/2024). 

SF Hariyanto menyampaikan bahwa di Riau ada 2 kabupaten/kota yang prevalensi stunting di bawah 10 persen, diantaranya Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru. 

"Kampar 7,6 persen dan Kotamadya Pekanbaru 7,8 persen. Dua daerah ini sangat terbaik," ujarnya. 

Ia menerangkan bahwa Kampar dan Pekanbaru nantinya akan menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) karena telah berhasil menurunkan angka stunting di daerah kabupaten/kota. 

Ia berharap untuk kabupaten/kota di Riau  di 2025 mendatang stunting di seluruh daerah di Bumi Lancang Kuning hanya satu digit artinya prevalensi stunting di seluruh daerah di Riau diupayakan di bawah angka 10 persen. 

"Saya yakin dan percaya, 2025 stunting di Riau di bawah 10 persen karena prevalensi stunting di Bumi Lancang Kuning ini menunjukkan tren penurunan, dimana 2013 lalu stunting Riau 36,8 persen dan pada 2023 sebesar 13,6 persen," ujarnya. 

"Artinya selama 10 tahun terakhir kita mampu menurunkan stunting sebesar 23,8 persen dengan rata-rata 2-3 persen per tahun," imbuhnya. 

Pj Gubernur Riau menilai penurunan stunting di Riau tidak cukup hanya pemerintah saja namun juga membutuhkan peran berbagai pihak. Termasuk CSR dari pihak swasta.***(MCR)

Posting Komentar

0 Komentar