Latih Kemandirian Santri, PKBM Kuttab Habli Dumai Laksanakan Mabit di Lokasi Wisata Kapalo Banda, Payakumbuh



Sebagaimana tahun sebelumnya, tahun ini Lembaga Pendidikan Kuttab Habli Kota Dumai, Riau, kembali melaksanakan kegiatan mabit, yaitu bermalam atau berkemah di suatu tempat dalam rangka untuk melatih kemandirian para santri. 

Sebelumnya, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kuttab Habli ini telah menggelar mabit di pinggir laut yang ada di sekitaran Kota Dumai. Kali ini santri diajak untuk melaksanakannya di luar daerah. Para santri tingkat sekolah dasar ini diajak berpisah dengan orang tua sejenak di daerah yang sedikit jauh. Pilihannya, menggelar mabit di lokasi wisata Kapalo Banda,  Payakumbuh, Sumatera Barat. 




Kapalo Banda adalah danau irigasi yang berada di Desa Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Fungsinya untuk mengairi sawah masyarakat. Lokasi ini  ramai dikunjungi wisatawan dari Sumatera Barat sendiri, maupun dari luar provinsi. 


Berjarak 15,1  kilometer dari pusat Kota Payakumbuh, Kapalo Banda dapat ditempuh selama 30 menit melalui Jalan Rangkayo Rasuna Said. Bisa juga masuk dari Jalan Sutan Syahrir atau dari Jalan Imam Bonjol.


Dengan menyewa bus, santri Kuttab Habli berangkat menuju lokasi mabit di Payakumbuh pada Jum'at pagi (28/10/2022). Menempuh perjalanan sepanjang lebih kurang 344,6 km dengan  melewati jalan tol, akhirnya para santri tiba di Kota Payakumbuh pada sore harinya. 




Setelah beristirahat sejenak, para santri bersama ustadz dan ustadzah pun bergegas mendirikan tenda untuk bermalam. Yang lainnya pun bergegas menyiapkan makan malam. Malam menjelang tidur, para santri pun melewatinya dengan berbagai cerita seru dan bimbingan rohani dari ustadz/ustadzah. 


Usai Shalat subuh dan sarapan pagi di hari  Sabtu (29/10/2022), para santri pun mulai melaksanakan berbagai kegiatannya. Di tengah suara gemericik air sungai yang mengalir, para santri pun dengan semangat murojaah hafalan Al Qur'annya, serta dilanjutkan dengan setoran hafalannya ke ustadz/ustadzah. 




Usai muroja'ah Al Qur'an, para santri diajak bermain dan berolahraga. Selanjutnya, tibalah kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu para santri untuk bermain air. Para santri langsung berlari menuju sungai yang jernih itu, setelah mendapat aba-aba dari ustadz/ustadzah.  Lokasi main air antara santri akhwat dan ikhwan berbeda, tidak digabung. 


"Seru acara mabitnya. Dapat berenang dan main air sungai. Juga dapat main ayunan," cerita Sakeena Delisha Yus dengan penuh semangat. 


Kepala PKBM Kuttab Habli Desrina, S.Pd.I menjelaskan, tujuan Mabit PKBM Kuttab Habli adalah untuk melatih kemandirian para santri.




Menurutnya, mabit yang sudah ada dalam kalender pendidikan PKBM Kuttab Habli terdiri dari dua macam. Pertama, pra mabit yang diadakan di Kuttab untuk santri Kuttab Awal. Di sini para santri belajar kemandirian dalam lingkungan Kuttab selama sehari dipisahkan dari orang tuanya. Kedua, mabit di alam terbuka. Pada tahap ini para santri belajar kemandirian dengan cara mukhayyam atau berkemah. Mereka belajar di alam terbuka dalam mensyukuri segala bentuk kesederhanaan. Dengan demikian  diharapkan dapat meningkatkan keimanan para santri.


"Mabit kali ini dengan mukhayyam bertema sungai. Yang lalu pernah dilaksanakan mabit  dengan tema laut atau pantai," ujar Umi Desi, begitu sapaan akrabnya. 




Mukhayyam kali ini, kata dia,  diadakan di lokasi wisata Kapalo Banda. Tujuannya  bukan hanya melatih kemandirian dan mengenal kehidupan di pinggir sungai. Namun, lebih dari itu.  Dalam praktiknya, mulai keberangkatan, para santri mengenal alat transportasi bus, belajar adab safar yang di dalamnya ada tata cara safar, bagaimana cara shalat ketika safar dan kerja sama tim ketika safar. Juga mengenal provinsi dan kota dalam provinsi hingga batas provinsi, serta perbedaan provinsi yang dilalui.


Sementara agenda di area mukhayyam adalah dengan belajar mengenal kehidupan pinggir sungai, tidur di tenda,  dan belajar cara mendirikan tenda. Begitu pula belajar antre di kamar mandi, shalat dan makan di alam terbuka. Tetap beribadah di alam terbuka seperti shalat, murajaah dan menambah hafalan. Bahkan, para santri ditugaskan untuk menulis target hafalan setelah mukhayyam.




Disamping itu, para santri  juga mengenal area sungai, berupa pengenalan  struktur tanah, sehingga santri memperhatikan jalan menuju sungai yang membutuhkan kehati-hatian ketika ke sungai. Mengenal area bebatuan dan tanah yang  keras atau yang licin. Belajar cara mandi di sungai dan mencuci piring di sungai. 


"Begitu juga para santri belajar tanggung jawab terhadap lingkungan mukhayyam yang bersih ketika datang dan tetap bersih ketika ditinggalkan," ujarnya.


Puas bermain air, para santri pun istirahat dan selanjutnya berkemas bersiap untuk kembali pulang. Jelang sore, bus pun meluncur membawa para santri kembali ke Kota Dumai. Selama dalam perjalanan, para santri tertidur kelelahan di dalam bus. Tak ada lagi cerita ceria para santri, sebagaimana ketika mau berangkat. 




Saat dalam perjalanan berangkat, ada santri yang seolah menjadi pemandu, dengan menyebutkan daerah yang dilalui sepanjang perjalanan. Namun, saat perjalanan pulang, bus berhenti di kelok sembilan pun para santri tak mau keluar dari bus. Saking lelahnya, mereka lebih nyaman tidur hingga istirahat makan malam di Kelok Indah. Bus kembali melaju hingga selamat sampai kembali ke markas Kuttab Habli, Jalan Nelayan Darat, Kecamatan Dumai Barat, sekira pukul 02.00 Wib dini hari Ahad (30/10/2022).***(https://www.melalak.net/2022/10/latih-kemandirian-santri-pkbm-kuttab.html?m=1)





Posting Komentar

0 Komentar